
Suburjagat.co.id | Indramayu – Mapag Sri bagian dari tradisi adat Sunda dan Jawa yang berkaitan dengan upacara menyambut masa panen padi. Kata “Mapag” berarti “menyambut” dan “Sri” merujuk pada Dewi Sri, dewi padi dan kesuburan dalam kepercayaan masyarakat agraris di Jawa, terutama Sunda dan Jawa.
Mapag Sri merupakan ritual yang dilakukan untuk menyambut Dewi Sri yang dipercaya sebagai penjelmaan dari kesuburan dan hasil panen yang melimpah.
Upacara ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil bumi dan sebagai harapan agar panen berlangsung dengan lancar dan hasilnya melimpah.
Upacara adat desa Mapag Sri dilakukan sebelum panen raya, sebagai bagian dari rangkaian upacara adat pertanian di pedesaan.
Dalam kesempatan ini Kuwu Desa Sindang mengucapkan terimakasih atas kehadirat Allah, SWT yang telah memberikan keselamatan dan keberkahan dan hal ini Kuwu Encang menjabarkan “Kalau acara Mapag Sri merupakan esensi untuk mengucapkan rasa terima kasih pada Allah semoga dalam panen padi tahun ini tanpa masalah apapun” ungkap Carnita
Kuwu Desa Sindang, pada Sabtu (12/4/2025).
Lanjut dalam sambutanya Kuwu Desa Dermayu menyatakan ucapan yang sama “Mengucapkan terima kasih pada Allah, SWT yang telah memberikan rahmatNya dalam sambutanya menyampaikan ” Saya ucapkan terimakasih atas semangat masih menjadi petani karena untuk jaman sekarang anak muda biasanya tidak mau untuk jadi petani, terus menekankan petani desa kita harus bersatu gotong royong mewujudkan visi misi Bupati Indramayu yaitu “Reang” mari bersama-sama untuk mewujudkan Indramayu yang Religius Perekonomi Kerakyatan dengan menghadirkan Lingkungan yang Aman dan Nyaman serta mengedepankan semangat Gotong royong” ungkapnya.
Acara Mapag Sri kali ini digabung dua desa antara Desa Sindang dan Desa Dermayu dan di hadiri oleh Kuwu Desa Sindang, H. Carnita, Kuwu Desa Dermayu H. Wasjudin, Kuwu Desa Terusan H. Karyono, PPL Desa Dermayu Widiya, PPL Desa Sindang Gapoktan, Ketua Jasa Kompanisasi Alex, para petani dan tamu undangan yang lain.
(Red)