
Suburjagat.co.id ||Indramayu
Gelombang kekecewaan dan kemarahan kembali membara di kalangan ribuan anggota Keluarga Besar Cakrabuana Sukses Indonesia (KB-CSI) PT. CSI (Cakrabuana Sukses Indonesia).Selama Sembilan tahun lebih berlalu sejak kasus dugaan penipuan investasi bodong yang menggemparkan pada tahun 2016, harapan para korban untuk mendapatkan kembali dana mereka yang ditaksir mencapai triliunan rupiah kian menipis.
Di acara kunjungan Kang Dedi Mulyadi (KDM) Gubernur Jawa Barat alias Bapak Aing di desa Dadap (Pantai Dadap) Indramayu,ada peluang kesempatan untuk menyampaikan unek-unek dan puncak kekesalan para anggota CSI dan CTC ( Cakra Trader Comunity ) yang ingin bertemu dengan KDM pada hari Rabu malam (14/05/2025) dalam acara kunjungan KDM di Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Indramayu. Para anggota korban CSI dan CTC, ingin bertemu dengan Bapak Aing KDM, Gubernur Jawa Barat, dengan harapan dapat menyampaikan secara langsung keluh kesah, meminta bantuan perlindungan,Keadilan dan Solusi yang Terbaik.
Carita, Salah Satu korban CSI yang tampak emosional, mengungkapkan kepada awak media rasa kekecewaan mendalam atas janji-janji manis yang dilontarkan Yahya, mantan Chief Executive Officer (CEO ) PT.CSI. Janji pengembalian dana, baik sebelum maupun sesudah masa tahanannya, dinilai hanya sebagai bualan omong kosong belaka.
“Dulu Yahya dengan Motto ‘Aman, Prospektif, dan Menguntungkan’ begitu meyakinkan kami. Tapi nyatanya, sampai hari ini kami hanya merasakan pahitnya penipuan,” ujar Carita dengan nada geram
Keyakinan para korban kini semakin kuat bahwa Bisnis Cakrabuana Sukses Indonesia (CSI) dan Cakra Trader Community (CTC) yang dijalankan Yahya hanyalah sebuah rekayasa untuk memperkaya diri sendiri dan lingkaran terdekatnya. Ketidakjelasan dan ketidaktransparanan pengelolaan dana anggota yang mencapai angka fantastis menjadi sorotan utama yang tak kunjung terjawab.
Penderitaan para anggota CSI sungguh memilukan. Banyak di antara mereka yang harus berjuang melawan stres berat, jatuh sakit akibat tekanan batin, hingga kehilangan harta benda karena terjerat hutang setelah investasi bodong ini merenggut segalanya.
Rumah-rumah terpaksa disita, kesehatan fisik dan mental terganggu, dan ironisnya, tak sedikit pula yang meninggal dunia dalam penantian keadilan yang tak pasti.
Di tengah ketidakjelasan nasib dana triliunan rupiah tersebut, para korban kembali dikejutkan dengan munculnya program baru bernama CTC (Cakra Trader Comunity) alias CSI JILID 2. Program yang diduga memiliki skema serupa ini justru kembali mengecewakan dan menambah luka para anggota CSI yang merasa kembali menjadi korban penipuan.
Kondisi ini semakin memperburuk keadaan para korban CSI dan CTC yang telah bertahun-tahun hidup dalam ketidakpastian. Mereka sangat berharap adanya tindakan tegas dari pihak berwenang untuk mengusut tuntas keberadaan dana anggota yang hilang, menyeret dalang di balik penipuan ini ke meja hijau, dan memberikan keadilan yang selama ini mereka nantikan. Kedatangan korban CSI dan CTC ke kediaman keluarga Bapak Aing KDM untuk BerAudensi adalah bentuk angin segar sekaligus harapan terakhir untuk didengar dan dibantu dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
Dalam pertemuan acara KDM didesa dadap para korban CSI dan CTC disambut oleh ajudan atau sekprinya KDM Satrio langsung menerima berkas dan surat pengajuan Audensi dengan Gubernur KDM sambil berfoto dengan Carita salah satu korban CSI dan CTC.
,” Alhamdulillah pada malam ini kita bisa ketemu dengan ajudan KDM nya kang Satrio,Mudah-mudahan bisa nyampe ke tangan Pak Gubernur KDM, Semoga Bapak Aing, Mendengar keluhan dari warga Jawa Barat Sudah 9 tahun tidak ada Solusi yang Terbaik bagi anggota CSI dan CTC, Dan Mudah-mudahan permintaan audiensi dari para korban CSI dan CTC cepat diterima oleh Gubernur, ini surat,Pak Satrio, mudah-mudahan kami masyarakat ini bisa dibantu oleh Bapak Aing,
Terima kasih Pak Satrio, kami sangat berharap bisa nyampe Surat ini, ” Tegas Carita.
(Thoha)