Suburjagat.co.id,Indramayu – Dosen pulang kampung Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan inovasi pendederan ikan kerapu berbasis sumber daya rebon tambak di Desa Cangkring Kecamatan Cantigi Jawa Barat, Sabtu (20/7/2024).
Budi daya Ikan kerapu memiliki nilai ekonomi yang tinggi, dan diharapkan bisa menjadi alternatif budidaya di tambak setelah ikan bandeng, rumput laut dan udang. Salah satu kegiatan dalam Program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB 2024 adalah pelatihan dan percontohan pendederan ikan kerapu berbasis sumber daya rebon tambak di Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu Jawa Barat.
Perairan pesisir kabupaten ini dimana bermuara sungai Cimanuk, memiliki gambaran udang rebon yang tinggi.
Selama ini udang tersebut dimanfaatkan sebagai bahan baku industri terasi dan pasta udang, sebagai penyedap masakan yang terkenal.
Dosen Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, yang terdiri dari Dr Yani Hadiroseyani, Dr Irzal Effendi, Dr Tatang Budiardi, Prof Dr Iis Diatin, Dr AprianaVinasyiam, Dr Kukuh Nirmala, dan Belinda Astari SPi MSi yang mencoba memanfaatan keberadaan udang rebon tersebut di tambak untuk sebagai makanan alami berkualitas tinggi dalam usaha pendederan ikan kerapu.
Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam usaha budidaya ikan dan udang.
Inovasi sistem dan teknologi pendederan ikan kerapu ini juga bisa diterapkan dalam bak beton tempat penggelondongaan ikan bandeng yang dimiliki oleh masyarakat. Dalam pendederan tersebut, ikan kerapu diberi udang rebon yang ditangkap di tambak maupun muara sungai.
Sebagai suatu sistem inovasi dan teknologi, pendederan ikan kerpau berbasis sumber daya rebon tambak ini akan diujicobakan dan didesminasikan kepada masyarakat.
Untuk itu perlu dilakukan pelatihan, percontohan, dan pendampingan pendederan ikan kerapu berbasis sumber daya rebon untuk masyarakat, khususnya Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan) Usaha Bersama Desa Cangkring yang diketuai oleh Haji Darsam. Kelompok yang Didirikan pada tahun 2015 ini bergerak di bidang usaha perikanan budidaya tambak dengan komoditas ikan bandeng, rumput laut, udang vaname, dan udang windu.
Pelatihan diikuti oleh 40 orang peserta dengan materi meliputi: 1) Ekologi muara sungai dan sistem budidaya, 2) Sistem produksi pendederan dan pembesaran ikan kerapu berbasis rebon, 3) Pengadaan benih dan penebaran ikan, 4) Pakan dan pemberian pakan ikan, 5) Pengelolaan kualitas budidaya udara, 6) Pengelolaan kesehatan ikan, 7) Pemasaran, analisis usaha dan kelembagaan budidaya budidaya.
Pelatihan yang berlangsung di rumah Ketua Pokdakan ini diawali oleh Berbagai-sambutan. Dr Yani Hadiroseyani selaku Ketua Tim Dospulkam menyatakan bahwa dalam rangka pengabdian pada masyarakat, IPB University menyelenggarakan Program Dosen Pulang Kampung sebagai sarana dosen berkontribusi dalam peningkatan kapasitas dalam masyarakat melakukan usaha yang berbasis potensi sumber daya alam dan pasar. Untuk wilayah terpilih, Indramayu, Tim Dospulkan fokus pada pengembangan usaha budidaya ikan kerapu melalui sistem inovasi dan teknologi tepat guna tahap pendederan baik di darat (tambak) dan di perairan muara sungai (karamba) dengan sentuhan teknologi terkini dan manajemen modern.
Adapun Ketua Pokdakan H Darsam dalam Segalanya menyatakan rasa terima kasih dapat terjadi dengan IPB University dan berharap kegiatan pelatihan dan percontohan usaha pendederan kerapu ini, bermanfaat bagi anggota kelompoknya dalam pengembangan usaha budidaya ikan laut khususnya dan bagi masyarakat pada umumnya.
Sementara itu Camat Cantigi menyatakan rasa bangga bahwa daerahnya dijadikan sasaran bagi program Dosen Pulang Kampung IPB, dan berharap ada tindak lanjut dari kegiatan tersebut serta pada target yang lebih luas. Ir Dewi Sri Hartati dalam Berbagainya menyampaikan apresiasi kepada dosen IPB University yang menyelenggarana kegiatan dalam Program Dospulkam, dan berharap bisa memperluas cakupan wilayah dan kegiatan sistem pengembangan, teknologi, dan manajemen budidaya perikanan pada komoditas yang lain di Kabupaten Indramayu. M Said MH.,SH sebagai Kepala Desa (Kuwu) Cangkring dalam kesempatan terpisah menyatakan bahwa pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi masyarakatnya, terutama adanya sumber benih dan penampung hasil budidaya.
Pelatihan tersebut akan diikuti oleh percontohan berupa pendederan ikan kerapu dalam karamba jaring yang ditempatkan di tambak dan dalam bak beton yang biasa digunakan untuk penggelondongan ikan bandeng. Usaha pendederan adalah membesarkan benih ikan kerapu hingga menjadi ukuran yang lebih besar, sehingga lebih siap sebagai input produksi pembesaran dan memperbesar keberhasilan usaha. Benih ikan kerapu ditebar dalam karamba tersebut, dan memakan udang rebon dalam tambak, sehingga pemberian pakannya sedikit saja bahkan tanpa pemberian pakan, sehingga dapat menghemat biaya produksi.(Mutadi)