Suburjagat.CO.ID | Indramayu,- Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) MELATI DPC Kabupaten Indramayu turut menghadiri undangan kegiatan “Sarasehan Budaya” yang diselenggarakan dengan tema Rukun Guyub Seniman dan Budayawan Indramayu. Acara ini berlangsung pada Senin, 12 Februari 2024, bertempat di selasar gedung Dewan Kesenian Indramayu (DKI).
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh berbagai tokoh penting, termasuk Hj. Nina Agustina, S.H., M.H., C.R.A selaku Bupati Indramayu, dan Dr. Ahmad Syadali, M.ED selaku PLT. Kadisbud Indramayu, serta para pejabat dan budayawan lainnya.
Salah satu narasumber yang menarik perhatian adalah Supali Kasim, yang dikenal sebagai “Kamus Hidup Budaya Dermayu” oleh harian Kompas TV, seorang budayawan Indramayu yang peduli dengan budaya dan sejarah daerahnya. Acara ini juga diramaikan dengan penampilan Tari Ronggeng Ketuk dari sanggar Asem Gede Losarang.
Dalam forum diskusi, HARPI MELATI DPC Kabupaten Indramayu secara khusus mengungkapkan kekhawatirannya terkait proses pembakuan busana pengantin adat Indramayu yang dikenal sebagai Pengantin “Dermayu Agung”, yang hingga kini belum dipatenkan. Mereka menekankan pentingnya pembakuan ini sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya, sesuai dengan amanat Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan R.I. Nomor 5 Tahun 2017.
Menanggapi hal tersebut Bupati Nina Agustina menyatakan komitmennya untuk mendukung pembakuan tersebut, mengakui pentingnya busana pengantin dalam mempertahankan identitas dan jati diri Indramayu. Dia juga menekankan perlunya kerja sama gotong royong dalam mewujudkan pembakuan ini sebelum masa jabatannya berakhir.
Selanjutnya, HARPI MELATI DPC Kabupaten Indramayu berharap agar Bupati Nina Agustina dapat ikut serta aktif dalam berbagai kegiatan yang akan datang, guna mendukung peningkatan kualitas perias pengantin sebagai Sumber Daya Manusia, serta dalam pengembangan dan pelestarian budaya Indonesia, khususnya dalam bidang Seni Rias Pengantin termasuk adat khas Indramayu.(Eka)