Suburjagat.co.id|| Indramayu
Akibat kemarau berkepanjangan yang terjadi setahun terakhir, berdampak negatif bagi para petani dan peternak Indramayu, pasalnya, Petani mengalami penurunan hasil panen lantaran tanaman padinya menjadi bulan bulanan serangan hama tikus. Seperti yang dialami Pendi (52) salah seorang petani padi di Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu, mengeluhkan menurunya hasil pertanianya.
Tak elak kerugianpun membayangi para petani padi di Kabupaten Indramayu, kerugian tersebut disebabkan para petani harus menambah biaya operasional yang ekstra seperti seringnya menanam ulang serta penggunaan pestisida yang berulang ulang.
“Musim Kemarau ekstrim yang melanda di tahun 2024 membuat kami sering menanam ulang akibat hama tikus, dan saat panenpun, kami tetap mendapat serangan tikus, di tambah kualitas padi yang kebanyakan Kabuk ( tak berisi.red), sedangkan pengeluaran ekstra perwatan padi membengkak.” keluh Pendi.
Pendi menambahkan jika saat cuaca normal hasil panen petani ini mencapai 5 kwintal per 200 bata, namun kini petani hanya memperoleh setengahnya saja.
“Saat ini kami ga punya solusi hanya pasrah, bantuan pemerintahpun ga bisa mengatasi serangan hama tikus, untuk mengurangi kerugian Jalan satu-satunya adalah memanen sebelum waktu maksimal, daripada, di serangi tikus melulu,“ tambahnya.
Akibat turunnya kualitas padi tersebut membuat harga komoditas ini menurun yakni hanya di kisaran 6,500 rupiah per kilogramnya untuk padi yang baru dipanen.
Begitu juga para peternak unggas, itik dan kambing, di akui peternak Yana (41), warga kecamatan Kandanghaur harus menerima kerugian akibat hewan ternaknya mengalami terserang penyakit dan juga kurangnya pertumbuhan rumput liar sebagai suplay makanan,
Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, peternak terpaksa banyak menjual hewan ternaknya.
“Ini cuaca panas terik, dan sungai mengering akibatnya ternak kami banyak dikandangkan si sekitaran rumah, sehingga pengeluaran biaya tambahan membengkak karena pembelian pakan ternaknya, kami merugi, banyak keluar biaya dalam merawatnya. rugi jutaan mas .” Ucap Yana salah satu peternak itik kepada awak media Senin 28 Mei 2024.
Kini para petani dan peternak di Kabupaten Indramayu berharap kondisi cuaca ini dapat segera membaik, agar petani, peternak bisa kembali beraktifitas secara maksimal, guna mencukupi kebutuhan keluarganya.
Di lain tempat Dinas Ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) melalui kepala bidang peternakan H.Tuti yang diwakilkan oleh para koordinator divisinya mengatakan, DKPP sudah semaksimal mungkin, melakukan upaya sosialisasi serta penanggulangan dampak dari kemarau berkepanjangan,
“Kami selaku dinas selalu melakukan sosialisasi upaya upaya pencegahan dan antisipasi, dimana yang menjadi keluhan para petani dan peternak, tetapi memang ini adalah fenomena alam yang tidak kita duga, sehingga berdampak keseluruhan kepada Petani, sampai saat ini mgkin belum bisa maksimal.”ungkap Didi dan kawan kawan DKPP.
(red/dewa)