Suburjagat.co.id | Indramayu – DPMD Kabupaten Indramayu menyelenggarakan tes akademik bagi Bakal Calon Kuwu (Bacalwu) tahapan pemilihan tahun 2025, di Universitas Wiralodra (Unwir), pada Jum’at (14/11/2025).

Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 122 orang Bacalwu dari 17 Desa di Kabupaten Indramayu antusias mengikuti seleksi tambahan dengan metode tes tertulis berbasis komputer.
Seleksi tambahan ini diperlukan karena pada masa pendaftaran, jumlah Bacalwu di 17 desa tersebut melebihi lima orang. Hal itu sesuai dengan ketentuan Peraturan Bupati Indramayu Nomor 30 Tahun 2025, yang mengatur bahwa desa dengan pendaftar lebih dari lima wajib menjalani proses seleksi tambahan melalui panitia pilwu tingkat kabupaten pada 14–18 November 2025.
Plt Kepala DPMD Kabupaten Indramayu, Kadmidi, menjelaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Unwir untuk memastikan proses seleksi berjalan profesional dan objektif.
Dalam pelaksanaannya, tes tertulis dibagi menjadi empat sesi dalam satu hari, dan setiap peserta harus menyelesaikan 70 soal.
“Tes tertulis dibagi dalam 4 sesi waktu cuma satu hari pada tahapan tes ini akan menjawab 70 poin pertanyaan, setelah proses tes tertulis, para bacalwu akan kembali mengikuti tes wawancara dari unsur panitia Kabupaten, dan dari unsur akademisi,” kata Kadmidi.
Setelah tes tertulis, para peserta dijadwalkan mengikuti tes wawancara pada 17–18 November. Materi yang diuji sangat beragam, mulai dari wawasan tata kelola pemerintahan desa, perencanaan pembangunan, pengelolaan anggaran, hingga pemahaman visi dan misi pemerintahan desa. Intinya, seluruh peserta diuji mengenai kemampuan mereka dalam mengelola roda pemerintahan dan pembangunan di tingkat desa.
Kadmidi menambahkan bahwa seluruh rangkaian seleksi akan ditutup dengan proses rekapitulasi nilai.
“Setelah selasai tahapan seleksi tambahan, panitia akan dilakukan rekapitulasi nilai pada tanggal 19 November dan di tanggal 20 November, hasilnya akan disampaikan kepada panitia pilwu, dan BPD difasilitasi pemerintah kecamatan,” ujarnya.
Melalui proses yang ketat dan transparan ini, pemerintah berharap hanya calon terbaik yang nantinya melanjutkan ke tahap pemilihan kuwu di masing-masing desa.
(Roni)
