
Suburjagat.co.id | Indramayu – Kondisi bangunan jaringan irigasi D.I rentang Desa Penganjang Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu Jawa Barat, saat ini terbilang sangat memprihatinkan. Pada bagian plesteran dinding yang sudah banyak terkelupas dan bahkan tampak ada yang ambrol disejumlah titik.
Informasi ini diperoleh langsung tim media dilokasi bangunan tersebut, pada Jum’at (21/11/2025).
Yang lebih memiriskan lagi, usia bangunan jaringan irigasi tersebut terbilang masih baru, yakni belum genap satu tahun selesai dikerjakan. Hal itu berdasarkan dari papan informasi proyek dilokasi, dimana didalamnya tertulis sumber anggaran yang digunakan yaitu tahun 2025.
Fenomena ini pun sontak menuai sorotan publik. Muncul spekulasi ke permukaan bahwa adanya dugaan ketidaksesuaian mutu dan kualitas pada bangunan jaringan irigasi tersebut sehingga kekuatannya tidak bertahan lama.
Berdasarkan papan informasi, bangunan tersebut merupakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air (P3TGAI), jenis kegiatan peningkatan jaringan irigasi. Proyek ini didanai dari APBN tahun 2025 melalui Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, BBWS Cimanuk Cisanggarung, yang menelan biaya sebesar Rp.195.000.000 dan dikerjakan oleh P3A Tirto Manunggal.
Sementara itu, publik mendesak kepada pihal Aparat Penegak Hukum (APH) untuk melakukan audit secara menyeluruh pada proyek P3TGAI D.I Rentang Desa Penganjang tersebut karena ada dugaan ketidaksesuaian mutu dan kualitas serta berpotensi adanya serangkaian perbuatan melawan hukum.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak P3A Tirto Manunggal selaku pelaksana proyek P3TGAI D.I Rentang Desa Penganjang belum memberikan keterangan secara resmi terkait informasi tersebut diatas. Redaksi membuka pintu lebar kepada yang bersangkutan untuk mengklarifikasi.
(Roni)
