
Suburjagat.co.id | Indramayu – Pemerintah Desa Gelarmendala, Kecamatan Balongan, Indramayu menggelar pelatihan peningkatan kapasitas petani dan masyarakat pada Tahun Anggaran 2025. Kegiatan yang berlangsung di balai desa itu dihadiri para petani, Ketua RT dan RW, ibu-ibu PKK, tokoh masyarakat, pemuda, Babinsa, serta penyuluh pertanian.
Dalam sambutannya, Kuwu Siswo memaparkan tiga hal utama yang menjadi perhatian Desa Gelarmendala: pertanian, stunting, dan lingkungan.
Pertama, ia menyoroti sektor pertanian sebagai penopang utama kehidupan masyarakat desa.
“Petani adalah pahlawan pangan. Kalau pertanian kita tidak maju, maka ekonomi desa akan sulit berkembang. Karena itu, kita harus belajar cara bertani yang lebih baik, memanfaatkan teknologi sederhana, dan bekerja sama dengan penyuluh agar hasil panen meningkat,” tegasnya.
Kedua, Siswo menekankan bahaya stunting terhadap masa depan generasi muda.
“Stunting bukan sekadar soal tinggi badan, tapi soal masa depan anak-anak kita. Kalau gizi tidak tercukupi sejak kecil, mereka bisa tumbuh lemah dan sulit bersaing. Saya mengajak ibu-ibu PKK dan seluruh keluarga untuk memperhatikan makanan anak, memberi ASI eksklusif, dan menyediakan sayur serta lauk bergizi di rumah,” ujarnya penuh penekanan.
Ketiga, ia mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada lingkungan.
“Lingkungan yang bersih adalah modal utama kesehatan. Jangan biarkan sampah menumpuk, jangan rusak sumber air, dan mari kita hijaukan kembali pekarangan. Kalau lingkungan kita sehat, masyarakat pun akan kuat, dan pertanian bisa terus berkembang,” tambahnya.
Sementara itu, Babinsa yang turut hadir memberikan dukungan. Ia menyampaikan bahwa kerja sama antara petani, pemerintah desa, dan masyarakat sangat penting.
“Mari kita satukan langkah. Dengan pertanian maju, anak-anak bebas stunting, dan lingkungan terjaga, Desa Gelarmendala akan semakin mandiri dan sejahtera,” ucapnya.
Kegiatan ini disambut antusias oleh peserta. Para petani aktif bertanya tentang teknik bertani, ibu-ibu PKK mencatat materi gizi, dan para pemuda ikut memberi semangat. Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal perubahan menuju desa yang lebih sehat, produktif, dan berkelanjutan.
(Warta)