
Suburjagat.co.id | Indramayu, 5 September 2025 – PT Polytama Propindo menegaskan kembali komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan melalui pengembangan Ekowisata Taman Keanekaragaman Hayati (Taman Kehati). Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk melestarikan lingkungan, tetapi juga menciptakan ruang terbuka hijau yang dapat dinikmati oleh seluruh warga Indramayu.
Direktur Polytama Propindo, Dwinanto Kurniawan, menyatakan bahwa Taman Kehati dirancang sebagai pusat ekowisata, edukasi, dan konservasi. Kehadirannya akan memberikan manfaat ganda: menjaga keberlanjutan ekosistem sekaligus menyediakan ruang rekreasi yang membawa kegembiraan bagi masyarakat. Polytama percaya bahwa taman bukan sekadar ruang hijau, melainkan ruang hidup yang dapat memperkuat interaksi sosial, memperluas kesempatan belajar, dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi lokal.
Dalam mewujudkan Taman Kehati, Polytama mengedepankan konsep kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah daerah, akademisi, komunitas, pelaku usaha, dan media.
Melalui sinergi ini, pengelolaan taman diharapkan dapat lebih efektif, inklusif, dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
Dukungan Pemerintah Daerah Indramayu menjadi pilar utama. Dengan komitmen yang kuat, Taman Kehati akan benar-benar menjadi ruang publik yang terbuka, ramah, dan aksesibel bagi semua. Polytama yakin semakin banyak pihak yang terlibat, semakin besar dampak positifnya. Tak hanya sebagai ruang konservasi, Taman Kehati juga diproyeksikan menjadi contoh pengelolaan ekowisata berkelanjutan di tingkat daerah. Indramayu dapat menjadi ikon baru dan model yang dapat direplikasi oleh daerah lain di Indonesia.
Taman Kehati juga diharapkan dapat memperkuat kesadaran generasi muda tentang pentingnya melestarikan keanekaragaman hayati. Melalui pendidikan lingkungan yang dipadukan dengan kegiatan rekreasi, masyarakat akan mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat.
Polytama memandang pengembangan Taman Kehati sebagai langkah nyata sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap Astacita dan upaya menuju emisi nol bersih.
Dengan menghadirkan ruang konservasi ini, perusahaan ingin membuktikan bahwa kontribusi terhadap lingkungan dan masyarakat bisa berjalan beriringan dengan aktivitas bisnis.
Dwinanto menegaskan, pengembangan Taman Kehati melalui pendekatan pentahelix, sebagai bukti Polytama bersinergi dengan berbagai pihak untuk memberikan manfaat nyata.
Selain itu, Taman Kehati akan menjadi laboratorium alam terbuka. Para peneliti, mahasiswa, maupun praktisi lingkungan dapat memanfaatkannya sebagai ruang kajian, riset, dan inovasi.
Dengan demikian, taman ini berfungsi ganda: menjaga alam sekaligus mendorong perkembangan ilmu pengetahuan.
“Polytama optimis Taman Kehati mampu membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar. Ekowisata berbasis konservasi dapat menjadi motor penggerak perekonomian lokal, mulai dari jasa wisata, kuliner, hingga produk kreatif yang berakar dari kearifan lokal Indramayu,” ucap Dwinanto.
Polytama menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan Taman Kehati tidak bisa dicapai sendirian. Karena itu, keterlibatan semua pihak—baik pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, maupun masyarakat—menjadi kunci utama agar manfaatnya bisa dirasakan secara berkelanjutan.
Kolaborasi ini tidak hanya menghadirkan ruang hijau, tetapi juga ruang bahagia. Masyarakat akan memiliki tempat baru untuk berkumpul, belajar, berolahraga, atau sekadar menikmati udara segar bersama keluarga. Inilah makna sesungguhnya dari pembangunan berkelanjutan menghadirkan manfaat yang nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Taman Kehati juga akan memperkuat citra Indramayu sebagai daerah yang peduli terhadap kelestarian alam. Dengan manajemen yang baik, taman ini dapat berkembang menjadi daya tarik wisata yang membanggakan, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah.
Momentum pembangunan Taman Kehati menegaskan peran Polytama sebagai mitra strategis daerah dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau. Perusahaan menempatkan taman ini sebagai bagian penting dari strategi keberlanjutan yang konsisten dijalankan.
Untuk mewujudkan konsep pengembangan taman yang kreatif dan inklusif, Polytama menyelenggarakan Kompetisi Konsep Ekowisata Taman Kehati yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi di Provinsi Jawa Barat. Adapun Ceremonial Awarding Kompetisi Konsep Taman Kehati yang digelar pada 28 Agustus 2025 menandai langkah penting perjalanan taman ini. Polytama berharap momentum ini memperkuat semangat kolaborasi dan inovasi untuk menjadikan Taman Kehati sebagai ikon ekowisata yang membanggakan Indramayu sekaligus inspirasi bagi daerah lain.
Dengan dukungan semua pihak, Taman Kehati akan menjadi simbol kebersamaan dalam menjaga alam dan membangun Indramayu. Lebih dari itu, taman ini akan memberi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan ekowisata yang berorientasi pada konservasi dan kebahagiaan masyarakat.
Polytama berharap Taman Kehati akan terus berkembang menjadi ruang hidup yang bermanfaat bagi lintas generasi. Dengan semangat keberlanjutan, Polytama berkomitmen menjadikan taman ini sebagai bukti nyata kontribusi bersama kami dalam memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kami berharap Taman Kehati akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang. Kami ingin setiap langkah yang diambil Polytama selaras dengan semangat keberlanjutan, menjaga lingkungan, dan membawa kebahagiaan bagi masyarakat Indramayu,” tambah Dwinanto.
(Red)