
Suburjagat.co.id | Indramayu – Suasana hangat menyelimuti halaman depan Gedung DPRD Kabupaten Indramayu pada Rabu (03/09/2025), ketika mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar audiensi bersama para pimpinan dewan. Kehadiran mahasiswa dari berbagai organisasi, yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Indramayu, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Indramayu, serta Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Indramayu, disambut langsung oleh Anggota DPRD Komisi I dengan penuh keterbukaan.
Audiensi tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPRD Indramayu, Dr. Hj. Nurhayati dari Partai Golkar, didampingi Wakil Ketua II Amroni, S.IP, serta jajaran pimpinan komisi. Tidak hanya itu, forum juga dihadiri unsur Forkopimda, antara lain Kapolres Indramayu, Dandim Indramayu, Kepala Kesbangpolinmas Indramayu, serta tim ahli Pemerintah Daerah. Seluruh pihak terlihat serius mendengarkan aspirasi yang disampaikan mahasiswa, menciptakan suasana dialog yang kondusif, tenang, dan penuh rasa hormat.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PC GMNI Indramayu, Said, menjadi juru bicara yang memaparkan lima isu utama yang tengah menjadi perhatian mahasiswa. Pertama, mereka menuntut penegakan hukum yang adil dan transparan dalam kasus kematian Affan Kurniawan, sekaligus perbaikan prosedur pengamanan aksi massa agar tidak menimbulkan korban di kemudian hari. Kedua, mahasiswa menyampaikan penolakan terhadap rencana kenaikan tunjangan DPR RI yang dinilai mencerminkan krisis empati di tengah kondisi masyarakat yang masih berjuang melawan berbagai persoalan ekonomi.
Isu ketiga yang mereka angkat adalah evaluasi menyeluruh terhadap Undang-Undang Polri dan TNI. Menurut mahasiswa, evaluasi ini penting agar netralitas dan profesionalisme aparat negara tetap terjaga dalam konteks demokrasi. Keempat, mahasiswa mendorong percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai langkah konkret memperkuat pemberantasan korupsi di Indonesia. Terakhir, Said menegaskan perlunya perbaikan sektor pendidikan dan infrastruktur di Kabupaten Indramayu, yang hingga kini masih dirasakan kurang optimal.
“Kami berharap melalui DPRD Indramayu, seluruh aspirasi ini dapat diteruskan ke tingkat pusat. Khususnya mengenai pendidikan dan infrastruktur di daerah, agar segera mendapatkan perhatian dan solusi nyata dari pemerintah,” ungkap Said di hadapan forum.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Indramayu, Dr. Hj. Nurhayati, menyampaikan apresiasi tinggi atas kepedulian mahasiswa dalam menyuarakan isu-isu strategis. Ia menegaskan bahwa suara mahasiswa adalah bagian penting dalam proses demokrasi dan pembangunan.
“Kami menyambut baik aspirasi dari teman-teman mahasiswa. Semua poin yang disampaikan akan kami kaji dengan serius, dan kami pastikan segera diteruskan ke Pemerintah Pusat maupun DPR RI. Apa yang menjadi kepentingan masyarakat, tentu menjadi prioritas kami di DPRD Indramayu,” ujarnya dengan penuh semangat.
Nurhayati juga menekankan pentingnya menjaga komunikasi yang baik antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah. Menurutnya, sinergi dari berbagai pihak akan mempercepat tercapainya perubahan yang diharapkan bersama.
Audiensi berjalan lancar, damai, dan penuh keakraban. Mahasiswa dan pimpinan dewan duduk bersama dalam suasana egaliter, mencerminkan semangat “duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.” Kehadiran unsur Forkopimda serta keterlibatan langsung mahasiswa dari berbagai organisasi menunjukkan bahwa demokrasi di Indramayu tetap hidup dan sehat, ditandai dengan ruang terbuka untuk menyampaikan kritik, gagasan, maupun solusi.
Dengan berakhirnya audiensi tersebut, harapan besar tertuju pada tindak lanjut konkret dari DPRD Indramayu. Aspirasi yang dibawa mahasiswa bukan hanya cermin kepedulian generasi muda terhadap isu nasional, tetapi juga wujud kepedulian nyata terhadap kemajuan Kabupaten Indramayu.
(Advertorial Media)