
Suburjagat.co.id | Indramayu – Komisi 2 DPRD Kabupaten Indramayu menerima audiensi dari Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu dalam rangka membahas berbagai persoalan yang dihadapi petani dan nelayan di sektor pertanian. Pertemuan yang digelar di ruang rapat komisi ini menjadi wadah aspirasi yang sangat penting, khususnya dalam upaya mencarikan solusi terhadap permasalahan krusial seperti sistem irigasi, pengairan sawah, pembenihan padi, serta pengembangan hortikultura dan tanaman multikultur (hanikultum).
Dalam audiensi tersebut, perwakilan KTNA menyampaikan keluhan mengenai sistem irigasi yang belum berjalan maksimal. Mereka mengungkapkan bahwa banyak saluran irigasi di beberapa wilayah Indramayu mengalami kerusakan atau penyumbatan, sehingga aliran air tidak merata dan berdampak langsung terhadap hasil panen. Masalah ini diperparah oleh minimnya koordinasi antara pemerintah desa, kecamatan, dan dinas terkait dalam melakukan perbaikan infrastruktur pengairan.
Selain itu, KTNA juga menyoroti persoalan pembenihan padi yang dinilai masih kurang mendapat perhatian. Petani mengeluhkan ketersediaan benih unggul yang tidak merata dan kadang tidak sesuai dengan kebutuhan lokal. Hal ini tentu berdampak pada kualitas hasil panen dan kesejahteraan petani secara umum. Mereka berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk distribusi benih padi unggulan secara tepat waktu dan merata.
Di bidang hanikultum, KTNA mendorong agar pemerintah daerah melalui Komisi 2 DPRD lebih serius mengembangkan sektor hortikultura seperti buah-buahan, sayuran, dan tanaman sela lainnya. Pengembangan hanikultum dinilai mampu meningkatkan diversifikasi pendapatan petani dan tidak hanya bergantung pada padi saja. Namun, mereka mengakui masih adanya keterbatasan akses terhadap pembinaan teknis, pasar, dan permodalan untuk pengembangan sektor ini.
”Kami menyampaikan atas berbagai keluhan dari petani diantaranya banyak saluran irigasi di beberapa wilayah Indramayu mengalami kerusakan atau penyumbatan, sehingga aliran air tidak merata dan berdampak langsung terhadap hasil panen. Masalah ini diperparah oleh minimnya koordinasi antara pemerintah desa, kecamatan, dan dinas terkait dalam melakukan perbaikan infrastruktur pengairan. Petani mengeluhkan ketersediaan benih unggul yang tidak merata dan kadang tidak sesuai dengan kebutuhan lokal. Hal ini tentu berdampak pada kualitas hasil panen dan kesejahteraan petani secara umum. Mereka berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk distribusi benih padi unggulan secara tepat waktu dan merata. KTNA mendorong agar pemerintah daerah melalui Komisi 2 DPRD lebih serius mengembangkan sektor hortikultura seperti buah-buahan, sayuran, dan tanaman sela lainnya. Pengembangan hanikultum dinilai mampu meningkatkan diversifikasi pendapatan petani dan tidak hanya bergantung pada padi saja. Namun, mereka mengakui masih adanya keterbatasan akses terhadap pembinaan teknis, pasar, dan permodalan untuk pengembangan sektor ini” ungkap perwakilan KTNA.
Menanggapi berbagai masukan tersebut, Ketua Komisi 2 DPRD Kabupaten Indramayu Imron Rosadi S.Pd.I, menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti seluruh aspirasi yang disampaikan. Komisi 2 akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, serta Balai Penyuluhan Pertanian untuk segera meninjau langsung ke lapangan. Pihaknya juga akan memperjuangkan anggaran yang berpihak kepada petani dan nelayan dalam pembahasan APBD mendatang.
“Kami akan menindaklanjuti seluruh aspirasi yang disampaikan. Komisi 2 akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, serta Balai Penyuluhan Pertanian untuk segera meninjau langsung ke lapangan. Pihaknya juga akan memperjuangkan anggaran yang berpihak kepada petani dan nelayan dalam pembahasan APBD mendatang” ungkap Ketua Komisi 2 Imron Rosadi, S.Pd.I.
Audiensi ini merupakan bentuk sinergi antara legislatif dan kelompok masyarakat tani dalam memperjuangkan kemajuan sektor pertanian di Kabupaten Indramayu. Dengan komunikasi yang intensif dan dukungan kebijakan yang tepat, diharapkan berbagai persoalan yang selama ini menjadi beban petani bisa segera diatasi. KTNA pun menyambut baik respon positif dari Komisi 2 dan berharap ada tindak lanjut konkret dari hasil pertemuan tersebut dalam waktu dekat.
(Advetorial Media)