
Suburjagat.co.id Indramayu – Melayani kepentingan masyarakat Kabupaten Indramayu Jawa Barat, dalam berbagai hal seperti kepengurusan administrasi dokumen negara, merupakan salah satu program yang ditekankan oleh Bupati Lucky Hakim kepada jajarannya.
Namun sangat disayangkan, hal demikian tampaknya tidak berlaku jika disandingkan dengan tata cara kerja maupun pelayanan di Pemerintahan Kelurahan Bojongsari Kecamatan Indramayu Kabupaten Indramayu.
Sungguh ironis, saat jam kerja sekira pukul 13.40 WIB di dalam kantor Kelurahan Bojongsari tampak sepi tanpa adanya aktivitas dan yang terlihat hanya ada satu orang petugas diduga dari bidang Trantib.
Informasi ini diperoleh langsung saat awak media menyaksikan seorang warga Kelurahan Bojongsari, Tia (36) yang hendak mengurus administrasi kependudukan pribadinya, pada Kamis (5/06/2025) siang.
Atas fenomena itu, Tia merasa kecewa dan prihatin dengan tata cara kerja dan pelayanan pihak Kelurahan Bojongsari dimana semestinya melayani masyarakat saat masih jam kerja namun yang terjadi justru malah sebaliknya.
“Niatnya saya mau mengurus administrasi kependudukan, tetapi kantornya sepi hanya terlihat satu orang saja, itupun seperti bidang trantib, padahal masih di jam bekerja,”Ucapnya dengan penuh kecewa.
Ia berharap hal yang dialaminya tersebut tidak terjadi kepada warga lainnya saat membutuhkan pelayanan dari Pemerintah di wilayahnya. Apa lagi ketika warga mengurus sesuatu yang sifatnya mendesak atau darurat.
Sementara itu, Lurah Kelurahan Bojongsari Riska Dwi Febriani, saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp, ia menjelaskan waktu jam kerja dan sejumlah kegiatannya beserta staffnya pada siang tadi.
Riska menyebut bahwa siang tadi dirinya sedang ada keperluan rapat. Sedangkan untuk para staffnya, ia beralasan tengah melaksanakan kegiatan diluar sehingga kantor Kelurahan Bojongsari tampak sepi.
“Waalaikumsalam sampai jam 4 mas, kebetulan tadi saya ada rapat, dan yg lain sedang ada giat di luar, mau bikin apa ya mas ?”Ucapnya beralasan.
Publik menekankan kepada Pemerintah khususnya Kelurahan Bojongsari agar hal seperti yang terjadi siang tadi tidak lagi menjadi suatu budaya sehingga dapat menjadi preseden buruk ditengah-tengah masyarakat. (Red)