
Suburjagat.co.id || Indramayu
Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menelan korban jiwa , kali ini warga Kelurahan Karang Malang Kecamatan Indramayu. Nyawa bocah berusia 5 tahun tak tertolong usai terkena gigitan nyamuk aedes aegypti.
“Sebenarnya ini hanyalah ketidaktahuan pihak kami yang tidak terlalu mengerti tentang gejala penyakit DBD. kondisi awal mulai panas saat itu diberi obat panas langsung turun kondisinya membaik, sehingga tidak khawatir dan kami anggap ya panas biasa. Tapi selang beberapa hari tepatnya malam Rabu (31/04/2025) nge-drop lagi dan masuk ke rumah sakit dengan kondisi kejang dan muntah darah, dan malam itu juga meninggal dunia,” ujar Casdi sambil nahan tangis (orang tua korban) Jumat (02/05/2025).
Lurah Karang Malang Dadang mengatakan hal serupa “sebelumnya meninggal saya juga sempat membesuk keadaan anak korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu . Namun, kondisinya menurun dan dinyatakan meninggal pada Rabu (31/04) lalu.” Ucapnya
Setelah ada kejadian itu, Lurah Karang Malang memerintah kepada Puskesmas setempat untuk melakukan penyelidikan epidemiologi DBD di lingkungan penderita dan untuk cepat dilakukan fogging di sekitar lingkungan korban.
”Saya sudah mengabarkan pihak puskesmas, dan menceritakan kejadianya, lalu memenuhi syarat untuk dilakukan fogging (penyemprotan). Pada hari ini sudah dilakukan fogging pertama. Selanjutnya akan menyusul,” kata Dadang.
“Dengan bertambahnya kasus kematian pengidap DBD ini, Jangan sampai jumlah kematian gara gara penyakit ini pada tahun 2025 bertambah. Sebab kebanyakan menyerang berusia anak-anak dan balita.”Imbuhnya
Lurah Dadang pun meminta masyarakat Karang Malang untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat musim hujan baru di mulai. Menurutnya, masa seperti saat ini, merupakan waktu yang paling disenangi nyamuk aedes aegypti untuk berkembang biak.
”Maka kami himbau untuk sering menguras bak mandi, menutup tempat-tempat air dan mengubur sampah di sekitar rumah, Rt RW pun sudah saya kerahkan untuk melakukan opsi di selokan dan genangan air yang kiranya akan menjadi tempat berkembang biak nyamuk” tandasnya.
Saat tim kami ingin mengetahui informasi tentang jumlah pasien DBD di RSUD, lewat chat whatsaps dua hari lalu, pihak Humas RSUD Tarmudi sampai sekarang belum menanggapi.
Redaksi